logo kbm

Pelekatan Hafalan

Pemuda Hafidz Qur'an » Pelekatan HafalanPosting Sebelumnya bicara soal "Wasiat Bagi Para Hafidz", kali ini bahasan saya seputar hafalan. Yupz, mengenai Pelekatan Hafalan.
Agar seorang penghafal benar-benar menjadi seorang hafidz yang representatif, dalam artian ia mampu mereproduksi kembali ayat-ayat yang telah dihafalnya pada saat yang diperlukan, maka ayat-ayat yang telah dihafalnya harus dimantapkan sehingga benar-benar melekat dalam ingatannya. Upaya ini harus dilakukan untuk memberikan jawaban terhadap tantangan yag setiap saat menghancurkannya

Diantara beberapa kendala yang menyebabkan hancurnya hafalan :

  1. Karena pelekatan hafalan itu belum mencapai kemapanan
  2. Masuknya hafalan-hafalan lain yang serupa, atau informasi lain dalam banyak hal melepaskan berbagai hafalan yang telah dimiliki
  3. Perasaan tertentu yang terkristal dalam jiwa, seperti rasa takut, skeptis, guncangan jiwa atau sakit syaraf yang semuanya akan mengubah persepsi seseorang terhadap sesuatu yang telah dimilikinya.
  4. Kesibukan yang terus-menerus menyita perhatiannya, tenaga dan waktu sehingga tanpa disadari telah mengabaikan upaya untuk memelihara hafalannya terhadap Al-Qur'an.
  5. Malas yang tak beralasan, yang justru sering menghinggapi jiwa seseorang.
Dibalik adanya kendala-kendala diatas, maka perlu diciptakan mekanisme yang terencana sebagai upaya untuk memantapkan hafalannya. Upaya tersebut antara lain :
  • Memperbanyak pengulangan terhadap ayat-ayat Al-Qur'an yang telah dihafalnya. Pada dasarnya hafal itu terjadi karena lisan sudah terbiasa mengucapkan kalimat-kalimat tertentu, dalam hal ini adalah ayat-ayat Al-Qur'an. Karena banyaknya pengulangan maka pola hafalan dalam ingatannya semakin mencapai tingkat kemapanan yang baik.
  • Memahami benar-benar terhadap ayat-ayat yang serupa, atau ayat yang sering membuat kekeliruan, baik yang berhubungan uslub bahasa, struktur kalimat maupun yang berkaitan dengan pengertian kalimat yang terkandung di dalamnya. Karena tanpa memahami struktur, atau susunan kalimat dalam ayat tersebut maka penghafal akan mengalami kesulitan untuk mengingatnya.
  • Membuat catatan kecil, atau tanda-tanda wisual tertentu terhadap kalimat yang sering membuat salah dan lupa.
  • Menggunaka ayat-ayat yang dihafalnya sebagai bacaan dalam shalat. 
  • Tekun mendengarkan, atau mendengarkan bacaan rang lain, atau memperhatikan ayat-ayat yang ditemuinya dimanapun ia menemukannya. Karena hal ini akan memberikan arti yang besar sekali terhadap pelekatan hafalan. Disamping itu, cara ini mempunyai arti ganda, yakni untuk mencocokan ayat-ayat yang dihafalnya dengan ayat-ayat yang didengarnya atau yang dibacanya, sehingga kemungkinan adanya kesalahan dalam menghafal atau kemungkinan adanya keslahan dalam kalimat dapat segera diketahui dan segera diperbaiki.
  • Memanfaatkan alat-alat bantu yang mendukung, seperti tape recoder, kaset, alat tulis atau lain-lain. Alat ini akan sangat berfungsi untuk pelekatan hafalan. Apabila seorang hafidz telah mampu menuliskannya secara hafalan dengan benar, maka hafalannya telah memiliki nilai pelekatan yang baik
Mungkin sekian dari saya, kurang dan lebihnya saya mohon maaf.
Wallahu a'lam bissawaab......
0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda

0 komentar:

Posting Komentar