Faedah Terpenting Dari Menghafal Al-Qur'an
Pemuda Hafidz Qur'an » Faedah Terpenting dari Menghafal Al-Qur'an | Sebelum melangkah ke Persiapan metode dalam menghafal Al-Qur'an, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai Faedeh terpenting dari kita menghafal Al-Qur'an, apa sih faedahnya jika kita menghafal Al-Qur'an. Tentu banyak sekali, namun daya akan sedikit memaparkan sebagian faedah terpentingnya, faedah-faedah itu telah banyak diungkapkan oleh Nabi Muhammad saw. dalam beberapa buah haditsnya monggo dibaca :
Kebahagian di Dunia dan Akhirat
Rasulullah saw. bersabda :
"Dari Abu Said Al-Khudri, dari Nabi saw. beliau bersabda : Allah swt. berfirman: Barang siapa yang membaca Al-Qur'an dan dzikir kepada-Ku sehingga ia tidak sempat memohon apa-apa kepada-Ku, maka ia akan kuberi Anugerah yang paling baik, yang diberikan kepada orang-orang yang memohon kepada-Ku."; (HR. Tirmidzi, Ad-Darami dan Al-Baihaqi)
Sakinah (Tentram Jiwanya)
Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda :
"Tidak ada orang yang berkumpul didalam suatu rumah Allah untuk membaca dan mempelajari Al-Qur'an, melainkan mereka akan memperoleh ketentraman, diliputi rahmat, dikitari oleh Malaikat dan nama mereka akan disebut-sebut Allah di kalangan para Malaikat". (HR. Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Abu Daud)
Tajam Ingatannya dan Bersih Intuisinya
Ketajaman Ingatan dan kebersihan intuisinya itu muncul karena seorang penghafal Al-Qur'an selalu berusaha mencocokkan ayat-ayat yang dihafalnya dan membandingkan ayat-ayatu tersebut ke porosnya, baik dari segi lafal maupun dari segi pengertiannya. Sedangkan kebersihan intuisi itu muncul karena seorang penghafal Al-Qur'an senantiasa berada dalam lingkungan dzikrullah dan selalu dalam kondisi keindyafan yang selalu meningkat, karena ia selalu mendapat peringatan dari ayat-ayat yang dibacanya.
Pada suati ketika Ibnu Mas'ud pernah didatangiseorang yang dilanda kegelisahan, jiwanya tidak tentram dan fikirannya kusut. Maka Ibnu Mas'ud menasehatinya agar mendatangi tiga tempat :
Rasulullah saw. bersabda :
"Sesungguhnya hati itu mesti berkaratan sebagaimana beri. Kemudian sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apa penawarnya? Jawab Nabi: (Penawarnya) adalah membaca Al-Qur'an."
Allah berfirman:
"Dan kami turunkan dari Al-Qur'an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian" (QS. Al-Isra'/17:82)
Bahtera Ilmu
Khazanah Ulumul-Qur'an (ilmu-ilmu Al-Qur'an) dan kandungannya akn banyak sekali terekam dan melekat dengan kuat kedalam benak orang yang menghafalnya. Dengan demikian nilai-nilai Al-Qur'an yang terkandung didalamnya akan menjadi motivator terhadap kreatifitas pengembangan ilmu yang dikuasainya.
Allah berfirman:
"Dan seandainya pohon-pohon dibumi ini menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambah kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akanpernah ada habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana."(QS. Luqman/31:27)
Begitu banyak ilmu Allah yang tak terbatas itu akan terserap oleh orang yang menghafal, mempelajari dan memahami isi yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu, orang yang hafal Al-Qur'an, memahami dan mengamalkan isi kandungannya disebut "Hamalatul-Qur'an".
Memiliki Identitas yang Baik dan Berprilaku Jujur
Seorang yang hafal Al-Qur'ansudah selayaknya bahkan menjadi kewajiban untuk berperilaku jujur dan berwibawa Qur'ani. Identitas demikian akan selalu terpelihara karena jiwanya selalu mendapat peringatan dan teguran dari ayat-ayat Al-Qur'an yang selalu dibacanya. Betapa Indah identitas yang diberikan oleh Rasulullah saw. kepada para penghafal Al-Qur'an. Beliau bersabda :
Dari Abu Musa Al-Asy'ari ia berkata: Rasulullah saw. bersabda :
"Orang-orang yang mambaca Al-Qur'an dan mengamalkan isinya adalah ibarat buah utrujah, rasanya enak dan baunya pun harum. Sedang perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an tetapi mengamalkan isinya ibarat buah kurma, rasanya enak dan manis tetapi tidak ada baunya. Adapun perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur'an adalah ibarat minyak wangi, baunya harum tapi rasanya pahit. Sedangkan perumpamaan orang yang tidak membaca Al-Qur'an adalah ibarat buah kamoragan, rasanya pahit dan baunya busuk."(HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud).
Fasih dalam Berbicara
Orang yang banyak membaca, atau menghafal Al-Qur'an akan membentuk ucapan tepat dan dapat mengeluarkan fonetik Arab pada landasannya secara Alami.
Allah berfirman :
"... kedalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang diantara oranf-orang ynag memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas."(QS. As-Syuara/26:194-195).
Memiliki Do'a yang Mustajab
Orang yang menghafal Al-Qur'an yang selalu konsekuen dengan predikat Halamatul-Qur'an merupakan orang yang dikasihi Allah.
Dari Anas r.a Rasulullah saw. bersabda:
"Sesungguhnya orang yang hafal Al-Qur'an itu setiap khatam Al-Qur'an mempunyai doa yang mustajab, dan sebuah pohon di surga. seandainya ada burung gagak terbang dari pangkal itu manuju cabanyanya, maka hingga pikun ia dapat sampai ke tempat yang dituju."(HR. Al-Khatib Al-Baghdadi)
Wallaahua'lam...
Kebahagian di Dunia dan Akhirat
Rasulullah saw. bersabda :
"Dari Abu Said Al-Khudri, dari Nabi saw. beliau bersabda : Allah swt. berfirman: Barang siapa yang membaca Al-Qur'an dan dzikir kepada-Ku sehingga ia tidak sempat memohon apa-apa kepada-Ku, maka ia akan kuberi Anugerah yang paling baik, yang diberikan kepada orang-orang yang memohon kepada-Ku."; (HR. Tirmidzi, Ad-Darami dan Al-Baihaqi)
Sakinah (Tentram Jiwanya)
Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda :
"Tidak ada orang yang berkumpul didalam suatu rumah Allah untuk membaca dan mempelajari Al-Qur'an, melainkan mereka akan memperoleh ketentraman, diliputi rahmat, dikitari oleh Malaikat dan nama mereka akan disebut-sebut Allah di kalangan para Malaikat". (HR. Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Abu Daud)
Tajam Ingatannya dan Bersih Intuisinya
Ketajaman Ingatan dan kebersihan intuisinya itu muncul karena seorang penghafal Al-Qur'an selalu berusaha mencocokkan ayat-ayat yang dihafalnya dan membandingkan ayat-ayatu tersebut ke porosnya, baik dari segi lafal maupun dari segi pengertiannya. Sedangkan kebersihan intuisi itu muncul karena seorang penghafal Al-Qur'an senantiasa berada dalam lingkungan dzikrullah dan selalu dalam kondisi keindyafan yang selalu meningkat, karena ia selalu mendapat peringatan dari ayat-ayat yang dibacanya.
Pada suati ketika Ibnu Mas'ud pernah didatangiseorang yang dilanda kegelisahan, jiwanya tidak tentram dan fikirannya kusut. Maka Ibnu Mas'ud menasehatinya agar mendatangi tiga tempat :
- Tempat orang membaca Al-Qur'an, memperhatikan dan mendengarkannya, atau engkau membacanya sendiri dengan baik.
- Tempat pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah.
- Tempat uang suci dan tenah. Disana engkau berkhalwat dan taqarrub (mendekat) kepada Allah.
Rasulullah saw. bersabda :
"Sesungguhnya hati itu mesti berkaratan sebagaimana beri. Kemudian sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apa penawarnya? Jawab Nabi: (Penawarnya) adalah membaca Al-Qur'an."
Allah berfirman:
"Dan kami turunkan dari Al-Qur'an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian" (QS. Al-Isra'/17:82)
Bahtera Ilmu
Khazanah Ulumul-Qur'an (ilmu-ilmu Al-Qur'an) dan kandungannya akn banyak sekali terekam dan melekat dengan kuat kedalam benak orang yang menghafalnya. Dengan demikian nilai-nilai Al-Qur'an yang terkandung didalamnya akan menjadi motivator terhadap kreatifitas pengembangan ilmu yang dikuasainya.
Allah berfirman:
"Dan seandainya pohon-pohon dibumi ini menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambah kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akanpernah ada habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana."(QS. Luqman/31:27)
Begitu banyak ilmu Allah yang tak terbatas itu akan terserap oleh orang yang menghafal, mempelajari dan memahami isi yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu, orang yang hafal Al-Qur'an, memahami dan mengamalkan isi kandungannya disebut "Hamalatul-Qur'an".
Memiliki Identitas yang Baik dan Berprilaku Jujur
Seorang yang hafal Al-Qur'ansudah selayaknya bahkan menjadi kewajiban untuk berperilaku jujur dan berwibawa Qur'ani. Identitas demikian akan selalu terpelihara karena jiwanya selalu mendapat peringatan dan teguran dari ayat-ayat Al-Qur'an yang selalu dibacanya. Betapa Indah identitas yang diberikan oleh Rasulullah saw. kepada para penghafal Al-Qur'an. Beliau bersabda :
Dari Abu Musa Al-Asy'ari ia berkata: Rasulullah saw. bersabda :
"Orang-orang yang mambaca Al-Qur'an dan mengamalkan isinya adalah ibarat buah utrujah, rasanya enak dan baunya pun harum. Sedang perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an tetapi mengamalkan isinya ibarat buah kurma, rasanya enak dan manis tetapi tidak ada baunya. Adapun perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur'an adalah ibarat minyak wangi, baunya harum tapi rasanya pahit. Sedangkan perumpamaan orang yang tidak membaca Al-Qur'an adalah ibarat buah kamoragan, rasanya pahit dan baunya busuk."(HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud).
Fasih dalam Berbicara
Orang yang banyak membaca, atau menghafal Al-Qur'an akan membentuk ucapan tepat dan dapat mengeluarkan fonetik Arab pada landasannya secara Alami.
Allah berfirman :
"... kedalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang diantara oranf-orang ynag memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas."(QS. As-Syuara/26:194-195).
Memiliki Do'a yang Mustajab
Orang yang menghafal Al-Qur'an yang selalu konsekuen dengan predikat Halamatul-Qur'an merupakan orang yang dikasihi Allah.
Dari Anas r.a Rasulullah saw. bersabda:
"Sesungguhnya orang yang hafal Al-Qur'an itu setiap khatam Al-Qur'an mempunyai doa yang mustajab, dan sebuah pohon di surga. seandainya ada burung gagak terbang dari pangkal itu manuju cabanyanya, maka hingga pikun ia dapat sampai ke tempat yang dituju."(HR. Al-Khatib Al-Baghdadi)
Wallaahua'lam...